√ Klarifikasi Singkat Ihwal Penggunaan Past And Future Obligation And Necessity
Penjelasan Singkat perihal Penggunaan Past and Future Obligation and Necessity – Dalam bahasa Inggris, beberapa kata sanggup dipakai untuk menyatakan obligation (kewajiban) dan necessity (kebutuhan), misalnya ibarat could, have to, should, need dan sebagainya. Namun, hal yang perlu diingat yaitu waktu penggunaan kata yang memperlihatkan obligation and necessity tersebut. Berikut yaitu klarifikasi singkat perihal penggunaan past and future obligation and necessity beserta contohnya.
A. Pengertian Obligation dan Necessity
Obligation dan necessity memiliki makna yang berbeda di antara keduanya yaitu sebagai berikut ini.
Obligation (kewajiban)
Obligation is when you are obliged to do something / required to do something.
(Ketika kau wajib melaksanakan sesuatu / diharuskan melaksanakan sesuatu)
Necessity (kebutuhan)
Necessity is when we do something which comes from external circumstances (for examples: rules and customs) or the situation.
(Suatu kewajiban melaksanakan sesuatu yang berasal dari pihak lain / pihak luar (contohnya: hukum dan kebiasaan) atau situasi tertentu)
B. Penjelasan Penggunaan Past Obligation
Untuk penggunaan past obligation, kita sanggup menggunakan pola had to + verb. Ungkapan yang memperlihatkan obligation dapat bermula dari peraturan atau dari keadaan. Perhatikan pola di bawah ini.
a. Contoh kalimat (obligation that comes from rules):
My parents were very strict and I had to go to bed at 7.00 every night.
(Orang bau tanah saya sangatlah ketat dalam peraturan dan saya harus sudah pergi tidur pada pukul 7 setiap malam)
b. Contoh kalimat (obligation that comes from circmstances):
The game had to be delayed for half an hour while they removed the birds.
(Permainannya harus ditunda selama setengah jam sementara mereka mengusir burung – burung)
C. Bentuk Negatif
- Kita sanggup menggunakan pola kalimat could not + verb atau wasn’t / weren’t allowed to + verb untuk mengungkapkan / memperlihatkan kewajiban untuk tidak melaksanakan sesuatu di masa kemudian (obligation not to do something in the past).
Contoh kalimat:
- We couldn’t wear rings to school.
(Kami dilarang menggunakan cincin ke sekolah)
- We weren’t allowed to smoke.
(Kami tidak diizinkan untuk merokok)
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
- Kita sanggup menggunakan didn’t have to + verb untuk menggambarkan situasi masa kemudian dimana kewajiban biasanya diperlukan namun ketika ini tidak ada lagi kewajiban ibarat itu.
Contoh kalimat:
- I didn’t have to pay for parking. This man gave me his ticket as he was leaving.
(Saya tidak harus membayar untuk parkir. Lelaki ini memberi saya tiketnya ketika beliau pergi)
- The tenth and eleventh students didn’t have to go to school last week. It was the exam week for the twelve grade.
(Para murid kelas sepuluh dan sebelas tidak harus pergi ke sekolah ahad lalu. Minggu kemudian yaitu ahad ujian bagi murid kelas dua belas)
- Kita juga sanggup menggunakan pola didn’t have to + verb untuk memperlihatkan bahwa kita mempunyai sebuah pilihan.
Contoh kalimat:
I didn’t have to go to the meeting, but I went because I thought it might be useful.
(Saya tidak harus pergi ke rapat, namun saya tetap pergi alasannya saya pikir akan
berguna)
D. Penjelasan Penggunaan Future Obligation and Necessity
Untuk membicarakan perihal kewajiban dan kebutuhan di masa depan (future obligation and necessity), kita sanggup menggunakan pola have got to + verb atau will have to + verb.
Contoh kalimat:
- I have got to give a talk next week.
(Saya harus memperlihatkan materi diskusi ahad depan)
- You will have to train hard before you go trekking.
(Kamu akan harus berlatih keras sebelum kau pergi trekking)
E. Penjelasan Penggunaan Past Necessity
- Past necessity dapat dipakai untuk membicarakan sesuatu yang penting untuk dilakukan di masa lalu. Untuk penulisannya dalam kalimat, kita sanggup menggunakan pola needed to + verb.
Contoh kalimat:
A : I went to the station on my way home.
(Saya pergi ke stasiun ketika perjalanan pulang)
B : Did you? Why?
(Benarkah? Kenapa?)
A : Oh, I needed to check the train times.
(Oh, saya perlu mengecek jadwal kereta)
- Past necessity dapat dipakai untuk menyampaikan bahwa sesuatu telah terjadi, namun kita tahu bahwa hal tersebut tidak perlu. Untuk hal ini, kita sanggup menggunakan pola need not have + past participle (Verb 3).
Contoh kalimat:
You need not have washed those socks. I am throwing them away.
> meaning: you did wash them, but it was not necessary.
(Kamu tidak perlu harus mencuci kaos kaki itu. Saya akan membuangnya)
> arti: kau mencuci kaos kaki tersebut, namun hal tersebut tidak perlu.
- Ketika kita menggunakan pola didn’t need to + verb, bukanlah bermakna bahwa apakah sesuatu telah terjadi, namun bermakna bahwa seuatu hal perlu untuk dilakukan.
Contoh kalimat:
They didn’t need to wash the car.
> explanation: we don’t know whether they washed the car, but it was unnecessary.
(Mereka tidak perlu mencuci mobilnya)
> penjelasan: kita tidak tahu apakah mereka mencuci mobilnya, namun hal tersebut tidak perlu.
- Terkadang konteks / situasi percakapan menciptakan terang apakah sesuatu telah terjadi atau tidak.
Contoh kalimat:
I didn’t need to wear a hat to the ceremony, but I did because I had just bought a new one.
(Saya tidak perlu menggunakan topi ke upacara, namun saya memakainya alasannya saya gres saja membeli topi yang baru)
Demikianlah klarifikasi singkat perihal penggunaan past and future obligation and necessity beserta contohnya. Semoga klarifikasi tersebut sanggup dipahami dengan baik sehingga sanggup bermanfaat bagi sahabat – teman. Terima kasih.
Sumber https://www.kakakpintar.id