√ Inilah Pengertian, Ciri-Ciri Dan Macam-Macam Kisah Beserta Contohnya
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="2738828734"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Dongeng – Siapa diantara Anda yang sering mendengarkan dongeng sebelum tidur? Biasanya para ibu, akan membacakan dongeng untuk anak-anaknya yang masih kecil semoga mereka segera tidur. Banyak sekali dongeng-dongeng yang sanggup diceritakan, mulai dari dongeng wacana peri, dongeng wacana pahlawan, dongeng wacana binatang, dongeng rakyat dan lain-lain.
Tapi tahukah Anda apa pengertian dari dongeng? Jika belum, maka dalam artikel ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai pengertian, cirri-ciri dan jenis dari dongeng.
Pengertian Dongeng
Dongeng ialah salah satu bentuk dari sastra usang yang didalamnya bercerita mengenai suatu tragedi yang hebat dan luar biasa yang penuh dengan khayalan (fiksi) yang masyarakat menganggapnya sesuatu hal yang tidak benar-benar terjadi.
Dongeng ini biasanya berbentuk dongeng tradisional yang diceritakan secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Fungsi dari dongeng ialah untuk memberikan suatu pedoman moral dan juga untuk menghibur.
Dalam pengertian lain yang disampaikan oleh Boscom dalam Danandjaja, dongeng dianggap sebagai salah satu prosa fiktif yang memiliki tujuan untuk sebuah hiburan, pelajaran moral serta bertujuan untuk menyindir. Walaupun dongeng ialah sebuah karya sastra fiktif, namun ada banyak dongeng yang terinspirasi dari kisah nyata.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="7622477994">
Dongeng ini juga termasuk dalam karya sastra foklor, yaitu ilmu yang menjelaskan wacana suatu kebudayaan yang berada dalam masyarakat. Contohnya mirip dongeng yang diceritakan secara terbuka dengan memakai media mirip boneka, ataupun dongeng yang diceritakan secara lisan sebagai pengantar tidur.
Struktur Dongeng
Biasanya dongeng terbagi menjadi tiga bab penting, yakni bab pendahuluan, bab tragedi atau isi dan bab penutup. Berikut ialah klarifikasi dari tiap-tiap bagian.
1. Bagian pendahuluan ialah kalimat pengantar untuk mengawali atau memulai sebuah dongeng.
2. Bagian tragedi atau isi ialah bentuk dari kejadian-kejadian yang penyusunannya menurut dengan urutan waktu.
3. Bagian epilog adalah bab final dari susunan dongeng yang dibentuk untuk mengakhiri sebuah cerita. Banyak sekali kalimat-kalimat epilog yang biasa dipakai dalam dongeng, salah satunya ialah dan akibatnya mereka sanggup hidup bersama dan senang selamanya.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="3640846867">
Ciri-ciri Dongeng
- Biasanya dongeng diceritakan dengan alur yang sangat sederhana
- Penulisan dalam dongeng biasanya ditulis dalam alur dongeng yang singkat dan bergerak cepat
- Biasanya dongeng ditulis mirip gaya penceritaan dengan lisan
- Dalam dongeng biasanya huruf tokoh utama tidak diceritakan secara detail atau rinci
- Terkadang tema ataupun pesan dituliskan di dalam cerita
- Pendahuluan dalam dongeng biasanya sangat singkat dan pribadi pada topik cerita
Macam-macam Dongeng
Ada beberapa macam dongeng, berikut penjelasannya masing-masing.
1. Cerita Jenaka
Cerita jenaka ialah jenis dongeng yang berkembang dalam masyarakat yang berisi wacana hal-hal lucu atau komedi serta sanggup membangkitkan tawa, misalnya ialah dongeng pak belalang.
2. Cerita Pelipur Lara
Cerita pelipur lara ialah jenis dongeng yang bertujuan sebagai pelipur lara atau untuk menghibur tamu ajakan dalam suatu program yang biasanya dibawakan oleh andal cerita, mirip wayang diceritakan oleh seorang dalang.
3. Cerita Perumpamaan
Cerita perumpamaan ialah jenis dongeng yang didalamnya mengandung ibarat-kiasan wacana nasihat-nasihat yang bersifat mendidik, misalnya mirip seorang haji pelit.
4. Fabel
Fable ialah jenis dongeng yang bercerita wacana hewan yang dpaat berbicara dan bertingkha laris layaknya manusia.
5. Legenda
Legenda ialah jenis dongeng yang didalamnya bercerita wacana asal usul dari suatu tempat atau suatu benda, misalnya mirip legenda Danau Toba dan Gunung Tangkuban Perahu.
6. Mite
Mite ialah jenis dongeng yang didalamnya menceritakan wacana hal-hal gaib, misalnya mirip dongeng wacana peri dan dewa.
7. Sage
Sage ialah jenis dongeng yang bercerita wacana kesaktian, kepekasaan, dan kepahlawanan seseorang, misalnya mirip dongeng kesaktian Patih Gajah Mada.
Unsur-unsur Intrinsik Dongeng
Biasanya dongeng mengandung lima unsur intrinsic yang penting yakni tema, alur, penokohan, latar dan amanat. Berikut penjelasannya masing-masing.
1. Tema ialah ide utama dari dongeng dan menjadi patokan untuk membangun suatu cerita.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="9136716124">
2. Alur ialah jalan dongeng yang pengurutannya menurut urutan waktu ataupu menurut alasannya ialah akibat.
3. Penokohan ialah proses penampilan tokoh dengan tunjangan sifat, tabiat dan karakter.
4. Latar ialah unsur yang menujukkan waktu dan tempat dimana suatu dongeng tersebut terjadi.
5. Amanat ialah pesan yang akan disampaikan oleh pembuat dongeng kepada para pembacanya melalui dongeng yang dibuatnya.
Kumpulan Contoh Dongeng
Ada berbagai pola dongeng yang ada di Indonesia, apalagi di dunia. Berikut beberapa pola dongeng diantaranya.
#Contoh Dongeng Cerita Jenaka
“Pak Pandir, Bodoh Tapi Jenaka”
Dahulu di sebelah timur kota Baghdad, ada seorang lelaki renta yang bodoh, lantaran kebodohannya ia disebut Pak Pandir. Begitu bodohnya ia, sehingga selalu percaya pada perkataan semua orang, bahkan belum dewasa kecil pun ia percayai omongannya.
Pada suatu hari, ia ingin menjual kambingnya ke kota Baghdad. Pada masa itu orang-orang miskin harus berjalan berhari-hari untuk mencapai kota Baghdad.
Karena kurang pintar atau pandir ia jadi repot sekali kalau hendak bepergian. Repot menyiapkan bekal perjalanan, ia harus menghitung baju, masakan dan minuman yang harus dibawa.
Ia memerlukan waktu seminggu untuk menyiapkan bekalnya, setelah itu bekalnya dimasukkan ke dalam karung. Dan karung itu dinaikkan ke punggung keledai.
Kambingnya diikatkan ke ekor keledai dan di leher si kambing digantungkan sebuah lonceng.
“Sambil berjalan saya sanggup mendengar suara lonceng itu,” pikir Pak Pandir.
Jika lonceng masih tetap berbunyi, itu tandanya tak ada yang mencuri kambingku. Nah, bukankah akalku cukup cerdik, hanya orang lain saja yang menganggapku bodoh.”
Pada waktu itu penduduk negeri belum sebanyak sekarang. Daerah-daerah yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya masih sepi, liar dan penuh bahaya.
Pak Pandir pun berangkat. Di tempat yang sunyi tiga orang perampok sudah menghadang. Mereka menunggunya lewat.
“Aku akan merampas kambingnya,” kata perampok pertama.
“Kalau begitu, saya keledainya,” kata perampok kedua.
Perampok yang ketiga mendengus kecewa.”Tinggal baju kumalnya itu yang masih sanggup kurampas,” katanya.
Perampok pertama menunggu hingga Pak Pandir mendaki lereng yang cukup curam. Kemudian ia mengendap-ngendap dari balik semak. Diguntingnya tali pengikat kambing dengan ekor keledai dan dipindahkannya lonceng itu ke ekor keledai. Lalu ia bersembunyi lagi.
Pak Pandir terus melangkah dengan riang. Pikirnya, selama lonceng masing berkelining, berarti kambingnya masih ada.
Beberapa ketika kemudian, ia menoleh dan terkejut sekali waktu melihat kambingnya tak ada lagi. Barulah Pak Pandir tahu, lonceng itu ternyata diikatkan ke ekor keledai. Dia sadar….. ia telah tertipu.
Dia menangis keras-keras! Pada ketika itu tiba seseorang kemudian mendekatinya.
Dialah perampok yang kedua. “Ada apa Pak Tua?” tanyanya. “Mengapa anda menangis dan berteriak-teriak begitu?”
“Kambingku! Mula-mula ada. Sekarang tidak ada. Pasti ada yang mengambilnya,” keluh Pak Pandir.
“Astaga!” kata si perampok. “Untung kau bertemu denganku, Pak. Beberapa ketika kemudian saya bertemu dengan seorang pria menarik-narik seekor kambing. Nampaknya kambing itu enggan mengikutinya. Di balik rumpun pohon itu. Jika anda lari, niscaya anda akan sanggup menangkapnya.”
“Terima kasih,” kata Pak Pandir. Wajahnya berseri kembali. “Aku akan mengejarnya, tolonglah jaga keledaiku ini sementara saya pergi.”
“Baiklah,” kata si perampok kedua. Dipeganginya tali keledai. Pak Pandir segera lari ke arah rumpun pohon.
Tentu saja tak ada siapa-siapa. Kemudian, ketika ia dengan nafas tersengal-sengal hingga ke tempat mitra barunya ditinggal, orang itu telah menghilang bersama keledainya.
Pak Pandir menangis menjerit-jerit menjambaki rambutnya. Tapi tak ada gunanya. Kambingnya telah hilang. Keledainya dan bekal masakan serta pakaiannya juga telah lenyap. Tak ada yang sanggup dikerjakannya selain balik ke desanya lagi.
Ia harus kembali menempuh jalan buruk yang berdebu itu. Matahari bersinar terik. Pak Pandir lega ketika hingga ke erat sebuah perigi. Dekat perigi itu duduk seorang pria yang sedang menangis meraung-raung sambil menarik-narik rambutnya. Persis ia sendiri tadi.
“Celaka. Sial,”tangis orang itu. Pak Pandir tiba dan mendekatinya dan bertanya. “Mengapa?”
“Aku terjerat kesulitan yang paling rumit di dunia,” tangis yang ditanya.
Pak Pandir hampir-hampir tak percaya pada pendengarannya. Dia tak sanggup membayangkan, masih ada yang lebih celaka lagi dibandingkan dengan dirinya. Tapi dengan sabar ia mendengarkan juga.
“Aku membungkuk ke dalam perigi, maksudku mau mengambil air,” kata orang itu. “Tahu-tahu kantung permata yang kubawa jatuh kedalam perigi, padahal permata-permata itu milik Khalifah. Jika saya pergi menghadap dan menceritakan yang sebenarnya, Khalifah takkan percaya dan akan memasukkan saya ke dalam penjara.”
Pak Pandir mengangguk-angguk.
“Ya, memang rumit,” katanya. “Mengapa tidak kauambil saja kantung itu? Kau niscaya dengan gampang sanggup menemukannya.”
“Oh, saya tak sanggup berenang. Aku takut karam dalam perigi,” kata si perampok ketiga.
“Kecuali permata, kantung itu juga berisi sepuluh keping uang emas. Uang itu akan kuhadiahkan kepada siapa pun yang sanggup mengambilkan kantung itu.”
Pak Pandir merasa tertarik. Sepuluh keping uang emas cukup untuk membeli seekor kambing, seekor keledai, makanan, pakaian, dan masih akan tersisa banyak.
“Nah, saya akan masuk ke perigi dan mencari kantungmu.” katanya.
Tapi saya tak ingin bajuku jadi basah. Maukah kau menjaganya, sementara saya masuk ke perigi?”
“Tentu,” jawab si perampok ketiga. Pak Pandir pun masuk ke dalam perigi.
Air perigi itu sedingin es. Apalagi Pak Pandir gres saja berada di tempat yang sangat panas. Tentu saja, bagaimanapun telitinya ia mengaduk-ngaduk lumpur dalam perigi, kantung permata itu tak sanggup ditemukan. Lekas-lekas ia naik kembali, tak ingin mitra barunya menunggu terlalu lama.
Tak sanggup ditemukan, alasannya ialah memang tak ada kantung permata yang terjatuh ke dalam sumur. Di atas tak ada seorang pun yang menunggunya. Pakaiannya pun telah lenyap.
Beberapa ketika kemudian, barulah ia sadar bahwa ia telah tertipu. Dengan sangat mendongkol ia berlari pulang.
Sepanjang jalan ia berteriak-teriak menceritakan kisah malangnya kepada siapa pun yang mau mendengar.
Para tetangga menganggap pengalamannya itu lucu sekali. Setiap malam, bergantian mereka mengundang Pak Pandir untuk makan malam sambil mengisahkan pengalamannya. Para tetangganya itu tertawa terpingkal-pingkal ketika Pak Pandir bercerita.
#Contoh Dongeng Fabel
“Kisah Kancil dan Tikus”
Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka berjulukan Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil itu bersaudara. Manggut ialah abang dari Kanca. Sebaliknya, Kanca ialah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman-temannya.
Pada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut mencuri masakan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
“Ah, mana mungkin dimakan tikus!” kata Kanca.
style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="4295452985">
“Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!” jawab Manggut berbohong.
Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut mengatakannya berkali-kali akibatnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke rumahnya.
“Tikus, apakah kau mencuri makananku?” tanya Kanca pada tikus.
“Ha? Mencuri? Berpikir saja saya belum pernah!” jawab tikus.
“Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia niscaya berbohong,” kata Manggut.
“Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan masakan di seberang sungai sana. Tadi saya juga mengambil masakan dari sana!” kata Kanca mengakhiri percakapan.
Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki bahtera kecil untuk menuju seberang sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan.
Sementara itu, di bab sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang perangkap tikus semoga tikus terperangkap.
Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus menerima ide. Tikus berpura-pura karam dalam sungai.
“Aaa…Manggut, tolong aku…!” teriak tikus.
Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak sanggup berbuat apa-apa. Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.
Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut meratapi perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
#Contoh Dongeng Legenda
“Legenda Danau Toba”
Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di erat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun pribadi menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut pribadi melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga saya sanggup ikan banyak hari ini”. Beberapa ketika setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, lantaran ikan yang didapatkannya sangat besar dan manis sekali.
Setelah beberapa ketika memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu sanggup berbicara. “Tolong saya jangan dimakan Pak!! Biarkan saya hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu pribadi dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, lantaran tiba-tiba ikan tersebut bermetamorfosis seorang perempuan yang sangat cantik.
“Jangan takut Pak, saya tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kau ini? Bukankah kau seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku ialah seorang putri yang dikutuk, lantaran melanggar hukum kerajaan”, jawab perempuan itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan saya dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya saya bersedia kau jadikan istri”, kata perempuan itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu kesepakatan yang telah disepakati, yaitu mereka dihentikan menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika kesepakatan itu dilanggar maka akan terjadi musibah dahsyat.
Setelah beberapa usang mereka menikah, akibatnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, lantaran istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang menciptakan heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah masakan dilahapnya tanpa sisa.
Hingga suatu hari anak petani tersebut menerima kiprah dari ibunya untuk mengantarkan masakan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua masakan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu ia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia pribadi pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut pribadi membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.
Setelah anaknya terbangun, petani itu pribadi menanyakan makanannya. “Mana masakan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu pribadi memarahi anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akibatnya membentuk sebuah danau. Danau itu akibatnya dikenal dengan nama Danau Toba. (sumber: neodv8.co)
#Contoh Dongeng Mite
“Pohon Pengabul Permohonan (India)”
Di sebuah gurun pasir yang sangat panas, seorang pengembara berjalan dengan gontai. Ia kelihatan lelah sekali. Ia juga kehausan dan kelaparan.
Setelah usang berjalan, ia menemukan sebuah tempat yang cukup teduh untuk beristirahat. Saat ia beristirahat, ia melihat sebuah pohon rindang di kejauhan. Ia senang sekali melihatnya dan berkata, “Andai saja saya punya air untuk minum.”
Tiba-tiba, ia melihat sebuah kendi berisi air yang hambar di depannya. Pengembara luar biasa senangnya dan mulai meneguk air hambar dalam kendi.
Setelah puas minum dan hilang hausnya, si pengembara kembali memohon, “Andai saja saya punya masakan ketika ini.”
Segera setelah ia memohon, puluhan piring berisi masakan yang lezat-lezat muncul dihadapannya. Pengembara pribadi makan dengan lahapnya. Selesai makan, ia mulai berpikir bagaimana semua ini sanggup terjadi.
Setelah usang berpikir, ia mengetahui bahwa pohon yang ia lihat tadi itu ialah Kalpa Vriksha. Itu ialah pohon ajaib. Siapa pun yang melihat pohon itu dan memohon, keinginannya akan terkabul.
Pengembara tidak menyia-yiakan kesempatan itu. Ia pribadi meminta ranjang yang empuk dan pribadi terkabul. Sebuah ranjang muncul di hadapannya. Pengembara membaringkan badannya yang letih dan beristirahat.
Pengembara merasa kakinya pegal sekali. Lalu, ia memohon semoga ada orang yang mau memijit kakinya. Benar saja, seorang perempuan muda muncul dan mulai memijat kaki si pengembara.
Akhirnys, si pengembara tertidur. Pengembara tertidur cukup lama. Saat ia bangun, perempuan muda yang memijitnya tadi masih berada di sisinya. Pengembara mulai berpikir lain.
“Bagaimana semua ini sanggup terjadi? Bisakah saya mendapatkan banyak hal dengan memohon saja tanpa perlu bekerja sama sekali. Ataukah ini hanya tipuan setan,” pikirnya.
Selesai pengembara berpikir demikian, mendadak setan muncul menggantikan sosok perempuan muda tadi. Setan itu tertawa terbahak-bahak.
Lalu, si pengembara berkata, “Oh, apakah setan ini akan memakanku?”
Setan mulai membuka mulutnya lebar-lebar hendak memakan pengembara. Melihat hal itu, pengembara ketakutan. Ia melompat dari ranjang dan pribadi berlari sekuatnya.
Setelah usang berlari, pengembara melihat ke belakang. Ternyata, setan itu sudah tidak mengejarnya. Ia pun bernapas lega.
Pesan Moral dari Mite ini ialah kalau menginginkan sesuatu, berusahalah dengan keras. Setelah itu berdoalah kepada Tuhan. Jangan pernah menginginkan sesuatu dengan cara instan tanpa berusaha. Selain itu pikirkan dengan matang apa yang kau inginkan, berhati-hatilah dengan apa yang kau inginkan lantaran itu kemungkinan besar akan terwujud dimasa yang akan datang. (sumber: dongengceritarakyat.com)
#Contoh Dongeng Mite
“Ciung Wanara”
Prabu Barma Wijaya Kusuma memerintah kerajaan Galuh yang sangat luas. Permaisurinya 2 orang. Yang pertama berjulukan Pohaci Naganingrum dan yang kedua berjulukan Dewi Pangrenyep. Keduanya sedang mengandung.
Pada bulan ke-9 Dewi Pangrenyep melahirkan seorang putra. Raja sangat bersuka cita dan sang putra diberi nama Hariang Banga.
Hariang Banga telah berusia 3 bulan, namun permaisuri Pohaci Naganingrum belum juga melahirkan. Khawatir kalau-kalau Pohaci melahirkan seorang putra yang nanti sanggup merebut kasih sayang raja terhadap Hariang Banga, Dewi Pangrenyep bermaksud hendak mencelakakan putra Pohaci.
Setelah bulan ke-13 Pohaci pun melahirkan. Atas upaya Dewi Pangrenyep tak seorang dayang-dayang pun diperkenankan menolong Pohaci, melainkan Pangrenyep sendiri.
Dengan kelihaian Pangrenyep, putra Pohaci diganti dengan seekor anjing. Dikatakannya bahwa Pohaci telah melahirkan seekor anjing. Bayi Pohaci dimasukkannya dalam kandaga emas disertai telur ayam dan dihanyutkannya ke sungai Citandui.
Karena malu yang ditimbulkan Pohaci Naganingrum yang telah melahirkan seekor anjing, raja sangat murka dan menyuruh Si Lengser (pegawai istana) untuk membunuh Pohaci. Si Lengser tidak hingga hati melakukan perintah raja terhadap Pohaci, permaisuri junjungannya. Pohaci diantarkannya ke desa tempat kelahirannya, namun dilaporkannya telah dibunuh.
Adalah seorang Aki bersama istrinya, Nini Balangantrang, tinggal di desa Geger Sunten tanpa bertetangga. Sudah usang mereka menikah, tetapi belum dikarunia anak. Suatu malam Nini bermimpi kejatuhan bulan purnama. Mimpi itu diceritakannya kepada suami dan sang suami mengetahui takbir mimpi itu, bahwa mereka akan menerima rezeki. Malam itu juga Aki pergi ke sungai membawa jala untuk menangkap ikan.
Betapa terkejut dan bangga ia mendapatkan kandaga emas yang berisi bayi beserta telur ayam, Mereka asuh bayi itu dengan sabar dan penuh kasih sayang. Telur ayam itu pun mereka tetaskan, mereka memeliharanya hingga menjadi seekor ayam jantan yang abnormal dan perkasa. Anak angkat ini mereka beri nama Ciung Wanara.
Setelah besar bertanyalah Ciung Wanara kepada ayah dan ibu angkatnya. Terus terang Aki dan Nini menceritakan wacana asal-usul Ciung Wanara. Setelah mendengar dongeng ayah dan ibu angkatnya, tahulah Ciung Wanara akan dirinya.
Suatu hari Ciung Wanara pamit untuk menyabung ayamnya dengan ayam raja, lantaran didengarnya raja gemar menyabung ayam. Taruhannya ialah, bila ayam Ciung Wanara kalah ia rela mengorbankan nyawanya. Tetapi bila ayam raja kalah, raja harus bersedia mengangkatnya menjadi putra mahkota. Raja mendapatkan dengan bangga ajuan tersebut.
Sebelum ayam berlaga, ayam Ciung Wanara berkokok dengan anehnya, melukiskan tragedi benahun-tahun yang lampau wacana permaisuri yang dieksekusi mati dan kandaga emas yang berisi bayi yang dihanyutkan. Raja tidak menyadari hal itu, tetapi sebaliknya Si Lengser sangat terkesan akan hal itu.Bahkan ia menyadari kini Ciung Wanara yang ada di hadapannya ialah putra raja sendiri.
Setelah persabungan, ayam baginda kalah dan ayam Ciung Wanara menang. Raja menepati kesepakatan dan Ciung Wanara diangkat menjadi putra mahkota. Dalam pesta pengangkatan putra mahkota, raja membagi 2 kerajaan untuk Ciung Wanara dan Hariang Banga. Selesai pesta pengangkatan putra mahkota Si Lengser bercerita kepada raja wacana hal yang sesungguhnya mengenai permaisuri Pohaci Naganingrum dan Ciung Wanara.
Mendengar dongeng itii raja memerintahkan pengawal semoga Dewi Pehgrenyep ditangkap. Akibatnya timbul perkelahian antara Hariang Banga dengan Ciung Wanara. Tubuh Hariang Banga dilemparkan ke seberang sungai Cipamali yang sedang banjir besar.
Sejak itulah kerajaan Galuh dibagi menjadi 2 bab dengan batas sungai Cipamali. Di bab barat diperintah oleh Hariang Banga. Orang-orangnya menyenangi kecapi dan menyenangi pantun. Sedangkan bab timur diperintah oleh Ciung Wanara. Orang-orangnya menyenangi wayang kulit dan tembang. Kegemaran penduduk akan kesenian tersebut masih terang dirasakan hingga sekarang. (sumber: wartabahasa.com)
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="6135148267"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Demikian klarifikasi lengkap mengenai pengertian dongeng, ciri-ciri dongeng, macam-macam dongeng, struktur dongeng dan unsur intrinsik dari dongeng. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
style="display:block"
data-ad-format="autorelaxed"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="6399230277">
Sumber aciknadzirah.blogspot.com