√ Padi Buatan Ipb Ini Produktif, Irit Air, Dan ‘Tahan Banting’ Terhadap Tungro
Kabartani.com – IPB pada simpulan 2014 kemudian telah merilis varietas padi yang dinamai IPB 3S. Varietas padi tersebut di klaim mempunyai produktivitas mencapai sekitar 7 ton per hektar (ha), lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sekitar 5,1 ton/ha.
Simak juga Good Agricultural Practices (GAP) Budidaya Padi Jajar Legowo Super
Varietas padi IPB 3S diciptakan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Hajrial Aswidinnoor pada 2014. Selain produktif, padi IPB 3S juga mempunyai beberapa kelebihan lain, contohnya tak membutuhkan banyak air dan pupuk urea.
Di masa mendatang, cadangan gas untuk materi baku pupuk urea akan semakin sedikit, begitu juga sumber daya air akan makin terbatas. Itulah sebabnya padi IPB 3S dibentuk irit pupuk urea dan air.
“Produktivitasnya lebih tinggi 1 ton dari varietas sebelumnya, Ciherang. Pupuk ureanya kita kurangi, kita pakai phonska. Dia tidak perlu banyak air, yang penting cukup jenuh saja, jadi irit air,” kata Peneliti IPB, Dr Purwono, dalam Forum Group Discussion di Gedung Alumni IPB, Bogor, Sabtu (10/12/2016).
Padi IPB 3S juga ‘tahan banting’, tahan terhadap Tungro. “Salah satu hambatan di lapangan ada Tungro. Tanaman sanggup jadi kerdil akhir Tungro. Padi ini pahlawan untuk Tungro, tahan terhadap Tungro,” ucap Purwono.
Salah satu hambatan pengembangan padi varietas IPB 3S ini ialah kurangnya dana. Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2016 ini tidak mengalokasikan anggaran untuk pengembangan padi IPB 3S.
“Kementan kan punya produk (varietas padi) sendiri ibarat Inpari, mungkin dananya ke sana. Seharusnya kini Kementan mengambil alih punya kami untuk dimanfaatkan,” ujar Purwono.
Setelah padi varietas IPB 3S, IPB akan membuat varietas padi gres lagi yang lebih sempurna. Inovasi terus dilakukan untuk mendukung sasaran swasembada pangan. “Kami sedang merakit varietas baru, kita terus menyempurnakan. Saya yakin kita sanggup membantu mencapai swasembada pangan,” tutupnya.
Sebagai informasi, padi varietas IPB 3S merupakan varietas padi sawah irigasi Tipe Baru dengan arsitektur kokoh dan malai yang lebat sehingga sanggup meningkatkan produktivitas lahan sawah, terutama pada wilayah-wilayah yang cocok.
Simak juga Totok, Peneliti yang Berhasil Temukan Benih Padi Gogo Unggul
Padi IPB 3S merupakan padi golongan Cere dengan umur tanaman kurang lebih 112 hari dan tinggi tanaman sekitar 118 cm. Jumlah produktif anakan IPB 3S 7-11 batang, bentuk tanaman tegak, bentuk gabah medium dan warna gabah kuning. Jumlah gabah per malai 223 butir dengan rata-rata hasil 7 ton/ha dan Berat 1000 butir varietas ini kurang lebih 28,2 gram dengan kadar amilosa sekitar 21.6.
Sumber https://kabartani.com
