√ Seberapa Tinggi Yang Disebut Tekanan Darah Tinggi Itu?
Konten [Tampil]
Sudah banyak sekali pembahasan mengenai hipertensi di luar sana, namun jarang sekali pembahasan yang lengkap dan mendetail.
Karena itu di artikel kali ini saya ingin menjelasakan ihwal apa itu hipertensi, dan banyak sekali duduk kasus yang terkait dengannya secara mendetail dan lengkap.
Oke, pribadi saja.
Seberapa tinggi yang disebut tekanan darah tinggi?? Agak membingungkan ya...
Pasti banyak diantara teman yang bertanya-tanya, bahwasanya seberapa tinggi sih yang disebut tekanan darah tinggi itu.
Tekanan darah tinggi ini didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Jadi, dikatakan darah tinggi apabila tekanan darah si pasien baik sistolik maupun diastolik lebih dari batas normal tersebut.
Terkadang dalam beberapa kasus, bahkan sanggup mencapai angka 200 tekanan darahnya.
Siapa yang berisiko terkena hipertensi
Ada beberapa faktor risiko yang sanggup mengakibatkan seseorang terkena hipertensi, diantaranya :
- Obesitas atau berat tubuh berlebih
- Kurang berolahraga
- Terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi
- Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran segar
- Terlalu banyak minum alkohol
- Kebiasaan merokok
- Terlalu banyak konsumsi makanan berlemak
- Usia : semakin bau tanah usia seseorang maka tekanan darahnya cenderung meningkat
- Etnis : tekanan darah tinggi lebih sering dialami olah orang berkulit hitam
- Jenis kelamin : tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada laki-laki daripada wanita
- Adanya riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga
- Kehamilan : pada perempuan yang sedang hamil, tekanan darah cenderung meningkat
- Stres dan kondisi emosional
- Penggunaan obat : terutama pil KB
Sama halnya dengan penyakit lain, ibarat penyakit jantung dan stroke, hipertensi juga memiliki beberapa tanda-tanda yang sanggup mengindikasikan seseorang terkena hipertensi atau tidak.
Gejala Tekanan Darah Tinggi
Gejala yang ditimbulkan tergantung dari keparahan penyakit yang diderita.
Di bawah ini merupakan beberapa tanda-tanda yang sering terjadi pada kasus hipertensi baik berat maupun ringan.
- Kepala pusing
- Pandangan kabur
- Mengantuk
- Sukar bernafas
- Sering mengantuk
- Kebingungan
Tapi perlu di ingat, bahwa pada kebanyakan kasus hipertensi, hampir sebagian besar tidak mengakibatkan tanda-tanda alias tidak muncul tanda-tanda hipertensi ibarat diatas.
Oleh lantaran itu, para dokter dan praktisi kesehatan sangat menganjurkan untuk mengukur tekanan darah minimal sekali dalam setahun.
Jenis penyakit hipertensi
Terdapat dua jenis tekanan darah tinggi.
1. Hipertensi sekunder
Jenis ini jarang sekali terjadi. Hanya sekitar 5% dari keseluruhan kasus hipertensi.
Tekanan darah tinggi jenis ini disebabkan oleh penyakit terutama penyakit ginjal dan juga konsumsi obat terntentu ibarat pil KB.
2. Hipertensi primer
Jenis ini merupakan yang paling umum dan paling banyak terjadi. Persentasenya sekitar 95% dari keseluruhan kasus hipertensi.
Penyebabnya tidak diketahui pasti, namun banyak praktisi kesehatan yang mengaitkan hipertensi tipe primer dengan faktor gaya hidup ibarat kurang gerak dan teladan makan yang buruk.
Cara mendiagnosa penyakit hipertensi
Tekanan darah sanggup diukur dengan alat yang berjulukan tensimeter atau sphygmomanometer.
Sphygmomanometer berasal dari kata "sphygmo" yang berarti denyut, dan "manometer" yang berarti alat pengukur tekanan gas atau cairan.
Untuk melaksanakan tekanan darah, teman sanggup meminta sumbangan tenaga kesehatan ibarat dokter, apoteker, maupun praktisi kesehatan lainnya.
Hasil pengukuran tekanan darah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, ibarat :
- Aktifitas yang teman lakukan sebelum pengukuran tekanan darah
- Tekanan emosional atau stres yang teman alami
- Posisi ketika pengukuran-berdiri atau duduk
- Waktu pengukuran
Hipertensi pada anak, apa yang harus dilakukan?
Selama ini mungkin kita menganggap bahwa penyakit hipertensi identik dengan penyakit orang dewasa.
Padahal bahwasanya bawah umur pun sanggup saja terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Nah masalahnya bagaimana cara mengatasi hipertensi pada anak ? apakah sama dengan orang dewasa, atau ada perlakuan khusus ?.
Penelitian baru-baru ini telah menguak hasil yang cukup mencengangkan.
Diketahui bahwa hampir 80% hipertensi pada anak disebabkan oleh adanya penyakit atau kelainan bawaan, khususnya kelainan ginjal.
Hal tersebut menyimpulkan bahwa penyebab hipertensi pada anak yang paling lebih banyak didominasi yaitu akhir adanya kelainan ginjal semenjak lahir.
Kelainan ginjal ini muncul akhir si ibu yang kelebihan asam urat ketika sedang mengandung.
Selain disebabkan oleh adanya kelainan ginjal, hipertensi pada anak juga sanggup diakibatkan lantaran obesitas atau kegemukan, kurang gerak, dan terlalu sering mengonsumsi junk food dan juga snack yang umumnya mengandung natrium cukup tinggi.
Beda hipertensi pada anak dan dewasa
Mencari perbedaan hipertensi pada anak dan sampaumur sangatlah mudah.
Hipertensi pada orang sampaumur sering kali tidak disertai gejala, berbeda dengan hipertensi pada anak yang selalu membuktikan tanda-tanda khas hipertensi.
Hipertensi pada anak membuktikan beberapa tanda-tanda ibarat sakit kepala, sulit tidur, nyeri dada, gelisah dan rasa letih di siang hari.
Sedangkan untuk penanganan, tidak jauh berbeda dengan hipertensi pada orang dewasa.
Terapi hipertensi pada anak difokuskan pada pengendalian berat tubuh dengan cara mengontrol asupan makanan si anak.
Sumber http://artikelmateri.blogspot.com
