√ Referensi Laporan Kunjungan Museum Terlengkap 2019
Konten [Tampil]
![]() |
Contoh Laporan Kunjungan Museum Terlengkap 2019 |
Contoh Laporan Kunjungan Museum
Laporan kunjungan ke museum nasional - Ada suatu kegiatan selalu yg dilsayakan ketika tetap bersekolah yakni melsayakan kunjungan ke tempat-tempat tertentu. Hal ini tidak mengecewakan penting bagi mereka yg ingin refreshing maupun memperdlm ilmu mengenai pelajaran yg dipelajarinya.Baca:
- √ TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI: 4 Syaratnya, 4 Langkah Membuatnya, dan 3 Sifatnya
- TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
- 17 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi + Pengertian, 3 Struktur, Tujuan, 5 Kaidahnya
Sesudah berkunjung ke tempat-tempat tertentu menyerupai museum, kau mungkin bakal disuruh utk menciptakan laporan kunjungan. Namun kau mungkin bimbang lantaran belum sempat menciptakan laporan tersebut & membutuhkan contoh laporan kunjungan singkat sebagai contoh yang benar.
Inilah contoh laporan kunjungan wisata:
Contoh Laporan Kunjungan Ke Museum
Bagi kau yg sedang kebingungan gimana cara menciptakan laporan kunjungan ke museum, disini yuksinau.id bakal memperlihatkan contoh pembuatan laporannya. Mari simak klarifikasi berikut ini: LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSEUM KAILASA
PROGRAM “WAJIB KUNJUNG MUSEUM”
Disusun Oleh:
Rihdo Basko
SMA NEGERI 1 Jakarta
TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yg sudah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, jadi kita sanggup menuntaskan laporan kunjungan ke Museum Kailasa yg dilaksanakan pada Jumat, 26 Februari 2019.
Lewat laporan ini juga kita mengucapkan terima kasih terutama terhadap Bapak Kepala Sekolah yg sudah memberi peluang terhadap kita utk melsayakan perjalanan wisata ini, serta terhadap orangtua kita yg sudah mengizinkan kita utk melsayakan perjalanan wisata ini, jadi kegiatan perjalanan wisata ini sanggup berlangsung dgn bagus.
Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tumbuhan
Kita menyadari sepenuhnya bahwa dlm penulisan laporan ini tetap banyak kekekuranganan, maka dari tersebut saran & kritik yg membangun, sangat kita harapkan dari pembaca demi menyempurnakan laporan ini.
Andalan kita agar penyusunan laporan ini sanggup diterima & dimengerti serta berfungsi bagi kita terutama maupun pembaca sekalian.
Yogyakarta, 26 Februari 2019
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ini Sudah Disetujui Oleh Guru Pengajar & Disahkan Oleh
Kepala Sekolah
Pada Tanggal 26 Februari 2019
Pembimbing
Panitia
Kepala Sekolah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
1. Museum Kailasa
1.1 Sejarah Dieng
1.2 Keterkaitan kehadiran isi museum dgn kehidupan masyarakat zaman sekarang
1.3 Macam-macam peninggalan di museum Kailasa
BAB III. KESIMPULAN
Kesimpulan
Saran
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pelaksanaan kunjungan museum merupakan jadwal kegiatan wajib kunjung museum yg diajukan oleh sekolah terhadap Dinas Dikpora. Kunjungan museum ini diikuti oleh semua OSIS Sekolah Menengan Atas N 1 Jakarta, yg semuanya terdiri dari kelas XI.
Dipilihnya Museum Kailasa lantaran tempat ini yaitu tempat yg sempurna sebagai objek kegiatan pengawasan bagi siswa & siswi lantaran sanggup memperlihatkan pengetahuan mengenai semua info yg berkaitan dgn adat yg terdapat di Dieng.
Dipilihnya obyek Museum Kailasa lantaran disana sebagai wahana pelestarian adat Jawa masa kemudian yg luhur yg haruslah di lestarikan. Hal ini juga sangat penting bagi para pelajar lantaran tidak hanya berlibur para pelajar juga sanggup berwisata & juga sanggup meningkatkan wawasan & pengetahuan.
I.2 Tujuan
Utk sarana pendidikan.
Utk mengenal sejarah terbentuknya dataran tinggi Dieng
Utk mengenal macam-macam peninggalan di museum Kaliasa.
Memperoleh banyak info mengenai objek-objek wisata di Dieng.
Dan juga sebagai sarana rekreasi siswa
BAB II
PEMBAHASAN
1. MUSEUM KAILASA
1.1 Sejarah Dieng
Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu yg paling atas kedua didunia setelah Tibet / Nepal, & yg terluas di Pulau Jawa. Dieng terletak pada posisi geografis 7’ 12’ Lintang Selatan & 109 ‘ 54’ Bujur Timur, berada pada ketinggian 6.802 kaki atau 2.093 m dpl. Dengan cara administratif, Dieng mencsayap Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Letaknya yg juga berada di sebelah barat rumit Gunung Sindoro & Gunung Sumbing.
Dieng yaitu wilayah vulkanik aktif & sanggup dikatakan sebagai gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana. Ketinggian rata-rata yaitu kurang lebih 2.000m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15—20 °C di siang hari & 10 °C di malam hari. Pada ekspresi dominan kemarau (Juli & Agustus), suhu udara sanggup mencapai 0 °C di pagi hari & mengakibatkan embun beku yg oleh penduduk setempat disebut bun upas “embun racun” lantaran mengakibatkan kerusakan pada flora pertanian.
Nama Dieng berasal dari perpaduan dua kata Bahasa Kawi: “di” yg berarti “tempat” atau “gunung” & “Hyg” yg bermakna “Dewa”. Dgn demikian, Dieng berarti kawasan pegunungan tempat para yang kuasa & dewi bersemayam. Nama Dieng berasal dari bahasa Sunda lantaran diperkirakan pada masa pra-Medang kurang lebih tahun 600 Masehi, kawasan tersebut berada dlm imbas politik Kerajaan Galuh. ‘Surga Dieng’ yg pada masa kerajaan Chandra Gupta Sidhapala, oleh umat Hindu, diyakini sebagai poros dunia. Saat itu, Sang Hyg Jagadnata memindahkan ‘gunung kosmik’ Meru dari India ke Gunung Dieng. Sebagai ibukota kerajaan, ketika itu, Dieng (surga para hyg) tidak hanya menjadi sentra pemerintahan, namun juga sentra spiritualitas & peradaban.
Dulu diperkirakan terdapat 200 candi di seputar Dieng. Namun lantaran musibah tinggal 8 yg tersisa. Candi-candi ini didirikan oleh Kerajaan Kalingga dari dinasti Sanjaya. Dlm kitab Raja Sanjaya ada disebut-sebut kata ‘Dieng’ yg dikatakan merupakan tempat paling manis utk memuja Dewa Siwa. Kaprikornus candi-candi tersebut dibangun utk memuja Dewa Siwa. Siwa yaitu yang kuasa perusak. Dipuja supaya ia tidak merusak kehidupan manusia. Ditengah-tengah dataran tinggi Dieng dahulu terdapat tempat pemujaan & asrama pendidikan Hindu tertua di Indonesia. Sebagai bangunan suci tersebut sampai kini sanggup kita saksikan dgn adanya candi beserta puing-puing bekas Vihara.
Dataran Tinggi Dieng merupakan suatu plateu yg terjadi lantaran letusan dasyat suatu gunung berapi. Dgn demikian kondisi geologisnya sampai kini tetap relative labil bahkan sering terjadi gerakan-geraka tanah. Beberapa bukti memperlihatkan hal tersebut ialah, momen hilangnya Desa Legetang, terpotongnya jalan antara Banjarnegara Karangkobar & Sukoharjo Ngadirejo maupun retakan-retakan tanah yg mengeluarkan gas beracun menyerupai momen Sinila.
Dataran tinggi Dieng (DTD) yaitu dataran dgn kegiatan vulkanik di bawah permukaannya, menyerupai Yellowstone atau Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya ia yaitu kaldera dgn gunung-gunung di kurang lebihnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air & beberapa material vulkanik lainnya. Kondisi ini sangat berbahaya bagi penduduk yg menghuni wilayah itu, memang dgn adanya peristiwa letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, namun juga sanggup dimungkinkan terjadi gempa bumi, letusan lumpur, tanah longsor & banjir. Tidak hanya kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yg berisi air bercampur sulfur jadi memiliki warna khas kuning kehijauan menyerupai Telaga Warna.
Museum Kailasa yaitu tempat yg menceritakan terbentuknya Dieng. Dimulai letusan gunung api, terbentuknya dataran tinggi Dieng, berdirinya kerajaan, sampai kehidupan masyarakat zaman sekarang. Sebagian besar masyarakatnya yaitu petani lantaran Dieng merupakan dataran tinggi yg memiliki suhu yg hirau taacuh jadi sempurna utk beberapa flora menyerupai kentang & carica. Carica yaitu flora khas Dieng. Tidak hanya tersebut Dieng juga merupakan gunung api yg tetap aktif jadi menjadikan tanahnya subur.
Dieng juga memiliki banyak kawah & salah satunya ada yg digunakan sebagai pembangkit listips tenaga uap. Kerena Dieng memiliki suhu yg dingin, lebih banyak didominasi masyarakatnya menggunakan pakaian yg tebal-tebal menyerupai orang eropa. Dahulu Dieng yaitu tempat ziarah & pemujaan yang kuasa Shiwa yg paling mutlak di pulau Jawa bagi umat Hindu, namun kini masyarakatnya banyak yg memeluk agama Islam. Meskipun begitu tetap ada beberapa adat peniggalan yg tetap hidup ditengah masyarakat Dieng, menyerupai Tari Topeng Lengger yg tetap dilestarikan sampai sekarang.
1.3 Macam-macam peninggalan di museum Kailasa
Macam peninggalan Arca: Arca Dewa, Arca Nandi, Arca Siva, Arca Ganesa, Arca Singa, Arca Kinara-kinari, dll.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kegiatan kunjungan sangat berfungsi bagi para siswa-siswi terutama siswa-siswi Sekolah Menengan Atas N 1 Jakarta
Dgn adanya kegiatan kunjungan ini siswa sanggup meningkatkan ilmu pengetahuan.
Kegiatan kunjungan Meningkatkan pengalaman.
Dapat membuatkan potensi,etika,estetika, & pratika.
Menumpukkan rasa cinta terhadap tanah air & bangsa.
3.2 Saran
Dgn terberakhirnya karya tulis ingin mengemukakan beberapa saran yg kiranya berfungsi bagi siswa siswi kelas XI. Adapun sarannya yakni:
Pada waktu melakukan kunjungan hendaknya mencatat hal penting yg ada di objek.
Berhati-hati dlm kunjungan lantaran lokasi kunjungan yaitu museum, jangan sampai merusak barang.
mengikuti tata tertib museum.
LAMPIRAN
(Bila tersedia, lampirkan photo seputar pernyataan diatas)
Demikian contoh laporan kunjungan singkat yang baik dan benar. Jika anda ingin contoh laporan kunjungan museum sangiran, contoh laporan kegiatan kunjungan ke museum merapi, dan contoh laporan kunjungan museum benteng vredeburg, silahkan berkomentar. Sumber http://www.faktakah.com