√ Cara Cepat Meningkatkan Produksi Jagung
Kabartani.com – Memenuhi kebutuhan pangan yang terus tumbuh selaras dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang mencapai 1,36% bukanlah pekerjaan yang mudah. Tekanan sistem produksi pertanian yang semakin usang dirasakan semakin berat dan kompleks, memerlukan terobosan gres dalam upaya untuk mempertahankan kapasitas sistem produksi pertanian khususnya padi dan jagung.
Dalam upaya menanggulangi kebutuhan jagung yang terus meningkat maka Balitsereal telah mulai melaksanakan pengujian budidaya jagung dengan menerapkan IP400 pada lahan kering. Konsep IP400 ini ditujukan untuk optimalisasi ruang dan waktu, sehingga indeks pertanaman sanggup dimaksimalkan.
Peningkatan produksi jagung melalui penerapan IP400 atau 4 kali tanam selama satu tahun (365 hari) sanggup dilakukan dengan cara tanam sisip (relay planting) sebelum panen pertanaman I. Varietas jagung yang ditanam sanggup dari jenis komposit maupun bibit unggul yang berumur sekitar 100 hari, dengan cara tanam sisip sanggup menghemat siklus waktu yang diharapkan yaitu hanya sekitar 340 – 355 hari.
Dalam penerapan IP400, penanaman dilakukan 4 kali dan panen dilakukan 4 kali, kalau memakai varietas yang berumur >100 hari berarti waktu yang diharapkan lebih dari 400 hari, sementara siklus satu tahun hanya 365 hari, sehingga penerapan hanya sanggup dilakukan dengan cara tanam sisip 15 hari sebelum pertanaman I dipanen, sehingga diharapkan waktu berkisar antara 340 – 350 hari selama setahun.
Simak juga : Rekomendasi Pemupukan Berimbang pada Tanaman Jagung
Penerapan IP400 jagung menghemat biaya produksi alasannya yakni pengolahan tanah hanya dilakukan 1 kali ketika pertanaman I, selanjutnya untuk pertanaman II, III, dan IV tidak perlu dilakukan pengolahan tanah. Demikian seterusnya untuk pertanaman I tahun ke dua. Penyiangan gulma juga sanggup dihemat alasannya yakni sebagian brangkasan tumbuhan ketika panen ditinggalkan di dalam baris tumbuhan sebagai mulsa sehingga sanggup menekan pertumbuhan gulma.
Budidaya jagung dengan penerapan IP400 dilakukan dengan pengaturan tanam cara legowo, yaitu penanaman dengan jarak tanam sempit (50 cm) untuk setiap 2 baris tumbuhan dan diikuti dengan jarak tanam lebar (100 cm) untuk barisan tumbuhan berikutnya. Sedangkan untuk jarak tanam dalam barisan 20 cm, satu tumbuhan per lubang yang ditempatkan di antara dua tumbuhan sebelumnya.
Simak juga : Mengenal Sistem Jajar Legowo Pada Tanaman Jagung
Penanaman dengan cara demikian, populasi tumbuhan yang diperoleh sama dengan penanaman memakai jarak tanam tetap/normal (75 cm x 20 cm, 1 tumbuhan per lubang), yaitu populasinya sekitar 66.666 tanaman/ha. Pengaturan tanam cara legowo ini dimaksudkan untuk memudahkan penanaman cara sisip untuk pertanaman II, mengingat pada ketika tumbuhan ke II pertanaman I belum dipanen. Selain itu, juga memudahkan pengendalian gulma dengan memakai herbisida ketika pertanaman I.
Pada pertanaman II, sehabis benih tumbuh sekitar 7–10 hari sehabis tanam, daun tumbuhan dari pertanaman I dipangkas pada bab di atas tongkolnya, untuk mempercepat pengeringan tongkol disamping memperlihatkan peluang pertanaman II yang gres tumbuh mendapat sinar matahari penuh. Hasil brangkasan tumbuhan tersebut sanggup dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan sebagian dipakai untuk mulsa epilog tanah.
- Pemupukan I dilakukan sesaat sehabis pemangkasan daun di bab atas tongkol tersebut.
- Pemupukan II dilakukan sehabis tumbuhan berumur antara 30 – 35 hari sehabis tanam.
Setelah pertanaman II berumur 15 hari dan pertanaman I memperlihatkan kelobotnya telah mengering, maka segera dilakukan panen dan pemangkasan batang. Pada daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi pada ketika ekspresi dominan hujan, dan berpeluang tergenang maka perlu dibuatkan susukan drainase di antara baris tumbuhan yang berjarak tanam lebar. Saluran drainase dalam bentuk parit yang dibentuk di antara baris tumbuhan pada ketika ekspresi dominan hujan di tempat yang curah hujannya tinggi
Kelebihan usahatani jagung dengan penerapan IP400 pada lahan kering, antara lain :
1. Produktivitas lahan secara kumulatif per tahun meningkat, dengan tingkat produktivitas ± 7 t/ha untuk jagung komposit (umur 90 hari) dan ± 10 t/ha untuk jagung hibirida (umur 100 hari) maka total produksi sanggup mencapai > 40 t/ha/tahun, dengan memakai jagung hibrida.
2 Pengolahan tanah dilakukan cukup sekali pada ketika sebelum tanam untuk pertanaman I, selanjutnya tidak diharapkan pengolahan tanah sehingga menghemat biaya produksi.
3. Brangkasan hasil pemangkasan daun di bab atas tongkol sanggup dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan mulsa epilog tanah, usahakan mulsa hingga membusuk sehingga bermanfaat sebagai pupuk organik.
4. Adanya mulsa epilog tanah sanggup mengurangi penguapan permukaan tanah dan mengurangi frekuensi derma air ketika ekspresi dominan kemarau sehingga mengurangi biaya derma air, dan
5. Adanya mulsa sanggup menekan pertumbuhan gulma yang semakin usang semakin berkurang sehingga biaya pengendalian gulma/penyiangan sanggup berkurang.
Antisipasi Masalah
Permasalahan yang perlu diantisipasi dalam usahatani jagung dengan penerapan IP400 pada lahan kering, antara lain :
- Panen ketika ekspresi dominan hujan sehingga perlu adanya pengering untuk prosesing hasil panen alasannya yakni biji gampang berjamur dan bahkan tumbuh kalau tidak secepatnya dikeringkan,
- Tenaga kerja harus cukup tersedia untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkesinambungan dan tidak sanggup ditunda,
- Penyakit bacin batang ketika ekspresi dominan hujan perlu diwaspadai, perlu drainase yang memadai dan jangan hingga daun bab bawah menyentuh permukaan tanah, untuk itu perlu dilakukan penghilangan daun yang sudah mulai tua, dan
- Pemupukan pada tempat yang memiliki curah hujan tinggi perlu derma yang sempurna waktu, dalam arti derma pupuk dilakukan ketika cuaca cerah semoga pupuk yang diberikan tidak terlarut oleh air hujan sehingga tidak sanggup dimanfaatkan oleh akar tanaman. Berdasarkan hasil pengujian tersebut.
Inovasi teknologi IP400 jagung berpeluang sanggup diterapkan oleh petani di banyak sekali daerah, dengan beberapa hal yang perlu dipenuhi, antara lain:
- Lokasi untuk penerapan IP400 jagung harus tersedia cukup air setiap ketika diperlukan, terutama ketika ekspresi dominan kemarau.
- Lahan tidak gampang tergenang ketika ekspresi dominan hujan, kalau tergenang air harus gampang diatuskan.
- Tenaga kerja cukup tersedia dan tidak menjadi masalah.
- Varietas jagung yang ditanam berumur ± 100 hari.
- Jika persyaratan tersebut sanggup dipenuhi maka peluang keberhasilan usahatani jagung dengan penerapan IP400 sangat besar, dan peningkatan produktivitas lahan akan tercapai.
Simak juga : Tips SUKSES Budidaya Jagung Hibrida Dilahan Kering
Sumber https://kabartani.com