Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 4 Tata Cara Memenggal Kata Turunan Yang Benar Berdasarkan Puebi

Konten [Tampil]

Pemenggalan kata turunan merupakan proses pemenggalan pada kata berimbuhan yang dilakukan alasannya yaitu kata tersebut tidak sanggup dimuat dalam suatu baris. Akibatnya, salah satu bab dari kata turunan itu pun mesti dipenggal dan dipindahkan ke baris yang selanjutnya. Seperti halnya pada tata cara memenggal kata dasar dan juga pemenggalan nama orang, singkatan, dan gelar yang benar, pemenggalan kata turunan juga dilakukan berdasarkan kaidah PUEBI. Adapun beberapa tata cara tersebut–yang dinukil dari buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia” terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud–adalah sebagai berikut!


1. Pemenggalan Kata Turunan Sedapat Mungkin Dilakukan Diantara Bentuk Kata Dasar dengan Pembentuknya


Maksud tata cara yang pertama ini yaitu bahwa ketika kata turunan hendak dipenggal, maka pemenggalan tersebut mesti dilakukan diantara kata dasar dengan imbuhan yang membentuk kata turunan tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah pola di bawah ini!


Saat saya di taman, saya melihatnya tengah ber-

jalan sendiri di taman.


Pada kalimat di atas, terdapat kata berjalan yang merupakan adonan dari kata dasar jalan dan imbuhan ber-. Saat kata tersebut terpaksa dipenggal, maka pemenggalan tersebut dilakukan diantara kata dasar jalan dan imbuhan ber- yang membentuk kata turunan tersebut.


2. Pemenggalan Pada Kata Turunan yang Bentuk Dasarnya Berubah Dilakukan Seperti Halnya Pada Kata Dasar


Kata turunan yang dimaksud pada cara ini yaitu kata turunan yang kata dasarnya diawali abjad K-T-S-P yang sanggup berubah bila diberi suatu imbuhan. Adapun pola tata cara ini yaitu sebagai berikut!



  • Me-nu-tup (menutup: tutup + imbuhan me-)

  • me-nya-pu (menyapu: sapi + imbuhan me-)

  • Pe-nya-kit (penyakit: sakit + imbuhan pe-)

  • Pe-nga-rang (pengarang: karang + imbuhan pe-)


3. Pemenggalan Kata Turunan yang Berimbuhan Sisipan Dilakukan Seperti Halnya Pada Kata Dasar


Cara ini hampir sama dengan cara sebelumnya. Hanya saja, kata turunan yang mesti dipenggal dengan cara ini yaitu kata turunan berimbuhan sisipan. Misalnya:



  • Ge-me-tar (gemetar: getar + imbuhan -em-)

  • Ge-ri-gi (gerigi: gigi + imbuhan -er-)

  • Te-lun-juk (telunjuk: tunjuk + imbuhan -el-)


4. Pemenggalan Kata Turunan yang Menimbulkan Munculnya Huruf Baru di Awal atau Akhir di Suatu Baris Tidak Perlu Dilakukan


Tata cara ini berlaku bila turunan diikuti oleh suatu kata yang jumlah hurufnya sebanyak tiga kata, seperti ini, itu, dan dia. Jenis kata ini bila dipenggal akan menyisakan satu abjad pada suatu baris, entah itu di simpulan baris pertama maupun di awal baris selanjutnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah dua pola di bawah ini!



  • Tadi sore, saya melihat anak itu

    bermain layang-layang sendirian.

  • Sejak kemarin, ia tetap tidak mau

    merubah keputusannya itu.


Pada pola pertama, bila kata itu yang ada sebelum kata bermain dipenggal, maka kata itu akan menyisakan huruf di baris pertama pola tersebut. Pada pola kedua, bila kata mau yang ada setlah kata merubah dipenggal, maka kata tersebut akan menyiskan huruf di baris selanjutnya.


Demikianlah pembahasan mengenai tata cara memenggal kata turunan yang benar berdasarkan PUEBI. Jika pembaca ingin mengetahui tumpuan penulisan lainnya, maka pembaca sanggup membuka artikel tata cara penulisan singkatan, tata cara penulisan gelar, penulisan kata dasar dan turunan yang benar, tata cara penulisan kata turunan, serta cara menulis bilangan dengan abjad dalam kalimat. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam pemaparan artikel ini. Sekian dan terima kasih.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com