√ Pengertian Karangan Narasi, Ciri, Jenis Dan Misalnya (Lengkap)
Pengertian Karangan Narasi, Ciri, Jenis dan Contohnya (Lengkap) – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan ihwal karangan narasi. Yang mencakup pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis dan teladan karangan narasi dengan pembahasan lengkap dan gampang dipahami.
Daftar Isi
Pengertian Karangan Narasi, Ciri, Jenis dan Contohnya (Lengkap)
Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.
Pengertian Karangan Narasi
Karangan narasi merupakan karangan yang mengandung dongeng atau peristiawa yang disajikan dengan urutan waktu yang jelas. Karangan narasi dibentuk untuk sanggup menciptakan para pembaca menjadi terhibur melalui dongeng yang dikemas menarik baik itu yang sifatnya fiksi atau non fiksi.
Cerita itu dijelaskan secara urut sesuai dengan tahapannya. Dengan bahasa lain, dongeng didalam karangan narasi disampaikan secara kronologis. Jenis karanngan narasi sanggup dijumpai dalam banyak sekali karya sastra tertulis atau prosa, menyerupai cerpen, novel, roman, dan hikayat.
Ciri-Ciri Karangan Narasi
Karakteristik atau ciri-ciri dari karangan narasi yang mempunyai perbedaan dengan jenis karangan lainnya adalah:
- Mempunyai isi dalam bentuk dongeng atau kejadian
- Karangan memberikan isi yang dalam bentuk dongeng secara kronologis atau urutan
- Isi karangan narasi berbentuk konflik baik antara tokoh dengan tokoh lainnya ataupun dengan tokoh itu sendiri.
- Mempunyai unsur pembangun menyerupai tema, setting, latar, tokoh dan lain-lain
Jenis-Jenis Karangan Narasi
Ada tiga jenis karangan narasi yaitu karangan narasi ekspositoris, karangan narasi artistik, dan karangan narasi sugestif.
Karangan Narasi Ekspositoris
Karangan narasi ekspositoris yaitu jenis karangan narasi yang mengandung ihwal suatu insiden yang diceritakan secara runtut.
Karangan Narasi Artistik
Karangan narasi artistik merupakan jenis karangan narasi yang mempunyai tujuan untuk menghibur pembacanya dengan cerita-cerita yang menarik
Karangan Narasi Sugestif
Karangan narasi sugestif merupakan jenis karangan narasi yang mengandung suatu dongeng yang mempunyai unsur menghibur. Selain itu, ceritanya mempunyai pesan atau tujuan tertentu didalamnya.
Contoh Karangan Narasi
Adapun teladan dari karangan narasi yakni sebagai berikut:
Semut Dan Jangkrik
Ada kisah pada zaman dahulu, hiduplah seekor jangkrik yang sangat sering bernyanyi. Dia selalu melaksanakan hobinya tersebut disetiap hari. Di suatu hari pada ketika jangkrik dan teman-temannya sedang bernyanyi dan menari, seekor semut melintas. Semut itu sedang bekerja untuk mengumpulkan makanan.
“Hey semut, jangan kamu habiskan hidupmu itu dengan bekerja keras, bersantailah beberapa ketika bersama kami disini” bentak si jankrik diikuti dengan tawa semua teman-temannya.
“Maafkan saya jangkrik, saya harus bekerja untuk mengumpulkan persediaan masakan alasannya yakni sebentar lagi isu terkini kemarau” jawab si semut.
Mendengara tanggapan semut, sang jangkrik pun tertawa “hahaha, hey semut! Kita hidup di hutan yang begitu subur mustahil masakan yang ada disini habis”
Semut pun berlalu meninggalkan jangkrik yang tengah tertawa dengan teman-temannya. Hari terus berganti, semut terus bekerja. Sedangkan sang jangkik tetap bermain dan menari-nari sepanjang hari.
Musim kemarau pung alhasil tiba, sang jangkrik yang mulai lelah bernyanyi dan menari mulai mencari makanan. Sepanjang hari ia terus mencari, tetapi tidak sedikit pun ia menemukan makanan. Sang jangkrik pun menjadi kelaparan dan hingga alhasil mati. Sementara itu, si semua berdiam diri didalam sarangnya sambil menikmati hasil jerih payahnya selama ini.
Bandung Lautan Api
Suatu hari pada bulan Maret tahun 1946, lebih rincinya di tanggal 17 Oktober 1945 tentara sekutu memasuki Kota Bandung. Mereka memperlihatkan ultimatum seluruh Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk meninggalkan kota Bandung. Ultimatum tersebut menimbulkan para p0juang Indonesia berfikir keras untuk melaksanakan perlawanan kepada tentara sekutu.
Akhirnya, Kolonel Abdul Haris Nasution bahu-membahu dengan para p0juang lain melaksanakan musyawarah besar dengan Majelis Persatuan Perjuangan Priagan (MP3). Dengan dasar hasil musyawarah tersebut, mereka tidak lapang dada kota Bandung tercinta ini dimanfaatkan oleh tentara sekutu, menimbulkan keluarlah suatu keputusan untuk membumihanguskan kota bandung hari itu juga.
Di tanggal 23 Maret 1946, rakya bahu-membahu p0juang memperabukan rumah-rumah dan harta benda mereka. Malam itu pembakara kota terjadi secara besar-besaran.
Api menyala-nyala dari rumah penduduk, yang makin usang api tersebut semakin besar sehingga tidak hingga satu malam kota Bandung sudah hangus terbakar. Tidak ada yang tersisa dari pembakaran tersebut, yang ada hanya puing-puing rumah yang masih menyala.
Sesudah pembakaran besar-besaran tersebut, rakyat Bandung bersama dengan para tentara mengungsi ke arah selatan. Kemudian mereka melaksanakan perlawanan dengan cara bergerilya dari luar Bandung.
Peristiwa itu merupakan suatu tonggak sejarah untuk perjuagan rakyat Bandung. Perjuangan ini pun tercatat di sebuah lagu dengan Judul “Halo-Halo Bandung” yang membangkitkan semangat untuk berjuang merebut kembali kota Bandung tercinta.
Demikianlah telah dijelaskan ihwal Pengertian Karangan Narasi, Ciri, Jenis dan Contohnya (Lengkap), biar sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id