Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 24 Pola Majas Sinisme Dalam Bahasa Indonesia

Konten [Tampil]

Majas sinisme merupakan salah satu di antara macam-macam majas sindiran yang ada dalam kaidah bahasa Indonesia. Adapun pengertian majas sinisme sendiri merupakan majas yang digunakan untuk menyindir orang dengan cara mencemooh secara bernafsu orang yang disindir tersebut. Pada artikel kali ini, akan ditampilkan beberapa teladan majas tersebut biar kita sanggup mengetahui menyerupai apa bentuk dari majas tersebut. Contoh-contoh tersebut bisa dilihat sebagaimana berikut ini!



  1. Dasar kamu insan berhati setan! Tega-teganya kamu menyiksa anakmu dengan begitu kejam.

  2. Kau ini kurang cendekia atau bagaimana, sudah tahu ia menipumu beberapa kali, eh kamu masih sjaa percaya kepadanya.

  3. Kalau mengurus rumah sja kamu tak bisa, apalagi mengurus rumah tangga.

  4. Aku tak habis pikir denganmu, sudah tahu dialah yang salah, tapi kamu malah membelanya mati-matian.

  5. Percuma kamu sekolah tinggi-tinggi, kalau pola pikirmu masih saja sama menyerupai orang-orang kebanyakan.

  6. Dikasih pekerjaan yang ringan kamu mengeluh, dikasih pekerjaan berat apalagi. Kau ini maunya apa sih?

  7. Aku begini kamu salahkan, saya begitu kamu salahkan juga. Lantas, saya harus bersikap menyerupai apa?

  8. Kau bilang kita tak boleh menyalahkan orang lain, tapi kamu sedari kemarin terus saja menyalah-nyalahkan orang lain.

  9. Kau selalu saja menuntut orang lain supaya menjadi lebih baik. Tapi, kamu sendiri tak pernah sekalipun menjadi lebih baik.

  10. Kau bilang saya harus diam. Tapi dikala kudiam kamu malah bilang saya pemalas. Kau ini maunya apa atau saya harus bagaimana?

  11. Kau ini kurang cendekia atau bagaimana, sudah kubilang jangan lakukan hal itu, tapi kamu malah melakukannya terus-menerus.

  12. Kau bilang saya harus bisa tentukan jalan hidupku sendiri. Tapi, dikala saya sudah menemukan jalanku, kamu malah melarangku dengan keras, padahal jalanku ini bukanlah jalan yang salah.

  13. Aku sudah menyampaikan hal itu berulang kali, namun kamu tak pernah mendengarkannya. Apakah telingamu tengah tersumbat dikala ini?

  14. Sudahlah, hentikan sandiwaramu itu. Aku sekarang sudah bukan orang kurang cendekia yang bisa kamu tipu lewat sandiwaramu.

  15. Untuk apa kamu capai-capai mencari uang, kalau uangnya saja tak bisa kamu nikmati.

  16. Untuk apa kamu punya rumah mewah, kalau rumahnya saja kamu tinggalkan setiap hari.

  17. Untuk apa kamu bergaji besar, kalau gajimu saja tak bisa kamu nikmati.

  18. Untuk apa saya menghormatimu, kalau kamu saja selalu saja menghinaku tanpa henti.

  19. Bagaimana bisa saya menghargai pendapatmu, kalau pendapatku saja tak pernah kamu dengar dan hargai.

  20. Percuma saja saya terus-menerus mengikuti keinginanamu, kalau ternyata kamu tidak menghargaiku menyerupai ini.

  21. Untuk apa kamu menceramahiku soal menghargai orang lain, kalau kamu saja tak pernah menghargaiku.

  22. Percuma saja kamu menyampaikan cinta padaku, kalau ujung-ujungnya kamu terus saja menyakitiku.

  23. Sudahlah, jangan kamu rayu saya lagi. Rayuanmu itu sudah kedaluwarsa.

  24. Buat apa harta melimpah, kalau hati ini selalu merasa tak cukup dan gundah?


Demikianlah beberapa teladan majas sinisme dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas sinisme khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih.


Jika pembaca ingin menambah acuan seputar maja, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh majas ironi, contoh majas sarkasme, contoh majas inuendo, contoh majas eufimisme dan disfemisme, serta contoh majas epanalepsis dan epizeukis.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com