√ Membran Sel : Pengertian, Struktur, Sifat, Fungsi
Konten [Tampil]
A. PENGERTIAN MEMBRAN SEL (DINDING SEL)
Sesuai dengan namanya, membran sel atau dinding sel ialah sebuah fitur yang dimiliki semua jenis sel insan yang berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas senyawa lipoprotein yaitu campuran dari lemak (lipid) dengan senyawa protein. Lemak dan protein ini mempunyai sifat yang berbeda, lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air) oleh karen itu membran sel mempunyai sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh molekul – molekul tertentu saja. Dengan kemampuan ini, membran sel sanggup membatasi aktivitas yang terjadi di dalam sel biar tidak gampang terpengaruh dari lingkungan luar.
B. FUNGSI MEMBRAN SEL (DINDING SEL)
- Melindungi pecahan sel dan menunjukkan bentuk bagi sebuah sel
- Membran sel sanggup menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel
- Melakukan seleksi terhadap zat – zat yang akan masuk atau keluar dari sel.
- Sebagai reseptor terhadap rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel.
- Tempat berlangsungnya banyak sekali reaksi kimia.
C. STRUKTUR PENYUSUN DAN KOMPOSISI KIMIA MEMBRAN SEL
Struktur membran sel menyerupai lembaran tipis yang tersusun dari molekul lipid, protein, karbohidrat, kolesterol dan kerangka membran (sitoskeleton). Membran sel mempunyai sifat yang dinamis dan asimetris.
- Membran sel bersifat dinamis lantaran mempunyai struktur menyerupai air sehingga memungkinkan molekul lipid dan protein untuk bergerak.
- Membran sel bersifat asimetris lantaran komposisi protein dan lipid di pecahan luar tidak sama dengan komposisi protein dan lipid di pecahan dalam sel.
1. Fosfolipid
Molekul – molekul penyusun membran sel akan berkombinasi sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan fosfolipid rangkap (ganda). Disebut lapisan fosolipid ganda lantaran mempunyai dua pecahan yang sifatnya saling bertolak belakang, yaitu kawasan kepala yang bersifat hidrofilik (dapat berinteraksi dengan air) dan kawasan ekor yang bersifat hidrofobik (tidak sanggup berinteraksi dengan air).
2. Protein Membran
Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein membran. Terdapat dua jenis protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral (protein yang terbenam dan menembus lapisan fosfolipid) dan protein perifer (protein yang melekat pada lapisan luar fosfolipid). Protein integral berperan dalam proses transpor molekuk yang keluar dan masuk sel, sedangkan protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon atau enzim.
3. Glikolipid dan Glikoprotein (Karbohidrat)
Glikolipid ialah molekul karbohidrat yang melekat pada lemak sedangkan glikoprotein ialah molekul karbohidrat yang melekat pada protein. Glikolipid dan glikoprotein ini berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Setiap orang dan setiap sel mempunyai susunan glikolipid dan glikoprotein yang berbeda. Oleh lantaran itu jikalau ada sel abnormal yang masuk ke dalam tubuh, maka sistem imun badan akan eksklusif bereaksi terhadap sel tersebut lantaran mereka tidak mengenali struktur glikolipid dan glikoprotein sel abnormal tersebut.
4. Kolesterol
Kolesterol terletak pada pecahan di bersahabat kepala fosfolipid. Fungsi kolesterol ialah untuk menjaga kestabilan fosfolipid dalam segala keadaan. Pada ketika keadaan panas, maka kolesterol sanggup menghambat pergerakannya biar fosfolipid tidak menjadi terlalu cair. Sedangkan ketika suhu dingin, fosfolipi akan menghambat interaksi antar lemak sehingga membran lemak tidak membeku.
5. Kerangka Membran (Sitoskeleton)
Sebenarnya kerangkan membran ini bukan pecahan eksklusif dari membran sel, tetapi mereka berikatan pada pecahan dasar protein integral. Terdapat tiga jenis sitoskeleton utama, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediet. Fungsi utama dari sitoskeleton ini untuk mempertahankan bentuk dan posisi organel – organel sel.
D. SIFAT MEMBRAN SEL (DINDING SEL)
Berdasarkan kemampuannya dalam mengatur transportasi suatu zat ke dalam atau ke luar sel, sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis :
1. Impermeabel
Merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar sel untuk masuk ke dalam sel.
2. Semipermeabel
Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang diharapkan oleh sel yang sanggup masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal mempunyai sifat semipermeabel.
3. Permeabel
Merupakan sifat dimana semua zat sanggup melewati membran sel untuk masuk ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak atau hampir mati sehingga sel tidak sanggup bertahan hidup.
F. SISTEM TRANSPORT MEMBRAN
Salah satu fungsi membran sel yang telah kami sebutkan sebelumnya ialah untuk mengatur zat zat yang masuk atau keluar dari sel. Fungsi ini dijalankan melalui Sistem Transport Membran, terdapat dua jenis transportasi yang sanggup terjadi pada membran, yaitu :
1. Transport Pasif Membran
Transpor pasif membran merupakan proses pertukaran molekul yang terjadi secara impulsif dan otomatis tanpa membutuhkan prosedur khusus (tidak memerlukan energi). Umumnya transportasi aktif terjadi pada molekul yang sanggup melewati membran sel kapan saja (contohnya air dan glukosa). Biasanya penyebab terjadinya transportasi pasif ialah perubahan gradiens konsentrasi dari molekul tersebut. Contoh transport pasif ialah Difusi dan Osmosis.
a. Difusi
Difusi merupakan perpindahan molekul dari suatu kawasan yang berkonsentrasi tinggi ke kawasan lain yang berkonsentrasi rendah lantaran disebabkan oleh energi kinetik molekul – molekul tersebut. Kecepatan difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan dan daya larut molekul – molekul tersebut.
b. Osmosis
Osmosis ialah perpindahan molekul air melalui suatu membran selektif permeabel dari pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkonsetrasi rendah (sedikit air). Proses osmosi akan berhenti jikalau konsentrasi antar dua kawasan tempat terjadinya osmosis tersebut berada dalam keadaan seimbang.
b. Transport aktif
Transport aktif ialah pergerakan atau pemindahan molekul yang terjadi melalui prosedur tertentu yang membutuhkan energi. Transport aktif akan melawan sifat dari gradien konsentrasi. Transport aktif memerlukan dukungan protein yang akan berperan sebagai molekul pengangkut pada membran. Contoh transport aktif molekul gula dan asam amino diangkut secara aktif ke dalam sel menggunkana energi.
Sumber http://www.ilmudasar.com